#UsiaCantik itu Life’s Driven by Wisdom – Juni kemarin saya genap berumur 39 tahun. Kenyataan usia yang tidak lagi disebut muda oleh kebanyakan orang. Saya tidak menafikan kalau umur segitu identik dengan sebutan SETU atau STW (Setengah Tuwo). Okay fine saya terima sebutan itu, tetapi please cukup itu saja jangan didramatisir menjadi SETU LEGI (Setengah Tuwo Lemu Ginuk-Ginuk). Itu geli ditelingaku, tahu!
Konon memasuki usia segitu, yang disebut juga sebagai #usiacantik oleh banyak orang, memang tidak mudah mengerem melarnya tubuh. Tentu bila dibanding ketika masih 30 tahunan. Tubuh cenderung bertambah ke samping bukan ke atas. Tetapi enggak kebangeten lah, buktinya nilai BMI (Body Mass Index) saya dipoint 22,6 yang berbunyi ‘tubuh ideal’. Ini bukan Hoax ! 🙂
Apapun itu bagi saya sih yang penting suami bilang “Pas, It’s all right Beibeh..”, titik. Peduli amat sama jaran kepang di luaran sana. Untuk apa dipikirin, semua berjalan sesuai dengan Qodrat-Irodat-Nya bahwa wajah cantik pasti menua, body aduhai segera berubah segaris usia. Ini adalah general truth yang mustahil saya hindari.
#USIACANTIK MATURE ADULTHOOD
Mencapai usia 39 menjelang 40 itu sebuah ‘gift’ yang tak ternilai harganya. Menurut pakar, ini adalah masa dimana saya masuk pada fase Mature Adulthood atau usia matang dalam tahap kehidupan manusia. Saya patut mensyukurinya karena Allah berkenan memberikan umur panjang sampai sejauh ini yang berarti memberikan kesempatan untuk memperbaiki kualitas diri.
Ketika banyak orang merasa merasa minder memasuki usia ini, saya justru menganggap ini adalah masa-masa terbaik saya sebagai perempuan maupun ibu rumah tangga untuk aktualisasi diri. Munculnya selembar dua lembar uban dan guratan-guratan halus kerut di beberapa bagian wajah benar-benar saya nikmati.
Pun demikian juga manakala terjadi perubahan secara psikologi. Sebenarnya sejak memasuki usia 35 hingga sekarang, saya merasa mengalami perubahan kognitif yang mendasar. Saya merasakan ada dorongan dari dalam untuk lebih mengedepankan proses berfikir logis, hirarkis, runtut dan tertata.
Walaupun demikian, di sisi lain saya menyadari betul telah terjadi penurunan kelincahan (attractive) berganti dengan sikap kebijakan (wisdom). Emosi juga jauh lebih stabil ketika menghadapi permasalahan baik keluarga maupun lingkungan sosial. Bisa jadi ini yang disebut “Life is Driven by Wisdom”, semakin tambah umur bukan semakin lincah tetapi semakin bijak.
Uniknya, ketika kelincahan mengalami transformasi, saya justru merasakan menguatnya gairah (passion) untuk mencapai banyak hal dan keiinginan untuk melakukan hal lebih. Itu normal, gak sih?
#USIACANTIK TIDAK HALANGAN UNTUK BERKARYA
Masuk dalam #UsiaCantik bukan berarti kemunduran dan menjadi halangan bagi saya dalam beraktifitas, berkarya dan mengaktualisasikan diri. Kalau mau dibuat sebuah perbandingan, justru di usia cantik ini malah menorehkan banyak hasil yang cantik pula ketimbang ketika usia masih di bawah 30 tahun.
Saya memang orangnya tidak bisa diam. Selalu saja ada hal-hal baru yang memprovokasi otak untuk dipelajari dan dicoba. Sebagai contoh, sejak tiga tahun lalu ketika masuk usia 35-36, saya tertarik mempelajari dunia grafik 2D dan 3D secara otodidak melalui tutorial di youtube. Alasannya simple, agar bisa membuat panflet 17-an. Saat itu saya enggak punya aktifitas yang menyibukan selain ngurus anak, suami dan pekerjaan rumah tangga pada umumnya.
Awalnya memang tertatih-tatih karena tidak mempunyai latar belakang pendidikan tentang itu. Setelah melalui proses yang lumayan lama, akhirnya ini justru menjadi usaha sampingan yang saya tekuni hingga kini. Terlebih Allah berkenan memudahkan dengan memberikan client-client baik perseorangan maupun korporat .
Dua tahun terakhir ini saya dan suami juga lagi seru-serunya menggeluti usaha kuliner. Sebuah kedai makan kampung yang kami namai Nazili – Kenyang Bukan Dosa! di Kalasan Jogjakarta. Memang kecil sih, karena omsetnya masih sekitar 30-40 jutaan per bulan. Dengan harga bahan pangan yang tidak terkendali seperti saat ini, ibarat kata hasilnya hanya cukup untuk beli mie ayam atau bakso sekeluarga. Tetapi sebagai catatan, dua hal ini justru terjadi ketika usia tidak lagi disebut muda.
Saya juga mengelola blog, kok. Bahkan barusan coba-coba pakai domain dan hosting paket hemat dari sebuah provider di Jogja. Please, jangan dibandingkan dengan mereka-mereka yang sudah expert dan banyak prestasi hingga menulis buku segala, dong. Blog saya ini masih ‘kacangan’ kalau orang Jawa bilang. Nichenya masih ngalor ngidul.
Kalau tempo hari masuk nominasi dari sekitar 1250 peserta lomba blog Toyota Imaginesia dan akhirnya dapet juara 2, itu mah kebetulan saja. Ibarat masakan, nggak enak sekalipun kalau ada yang makan ya berarti enak 🙂 . Begitu pula ketika mencoba ikut lomba blog #kitaindonesia. Sumpah, saya tidak kepikiran untuk menang. Mestinya masuk 20 besar saja bagi saya sudah merasa beruntung, mengingat pesertanya adalah para senior di dunia perbloggingan dan kenyang makan asam garam dunia tulis menulis.
Saya sebenarnya juga enggak nyangka sama sekali ketika mengikuti lomba blog aku anak jujur dapat voucher belanja. Lha wong pesertanya juga mereka yang portofolionya seabreg penghargaan, kok. Pun juga ketika berpartisipasi mengikuti kontes blog wisata tixton dan Lomba blog DOcar. Sebenarnya saya sudah minder duluan membaca satu persatu artikel peserta yang lain.
Yah, kalau Allah kasih kemudahan semata-mata karena kehendak-Nya. Tujuan saya ngeblog sebenarnya hanya untuk mencurahkan uneg-uneg serta berbagi informasi melalui konten yang saya tulis, gitu. Perlu sampeyan ketahui, semua terjadi ketika usia saya malah mau masuk kepala 4.
Tapi sudahlah temans abaikan saja cerita nggedibul diatas. Biarkan itu menjadi kembang untuk orang yang lagi seneng ngeblog seperti saya. Saya hanya bisa meminta, semoga Allah selalu memudahkan dan menuntun saya untuk selalu bersyukur atas apa yang dikehendaki-nya serta melindungi saya dari sifat Riya’ Sum’ah, Ujub dan Takabur. Aamin.
#USIACANTIK M A W A S D I R I
Memasuki usia ini, saya memang kudu mawas diri terutama dalam menjaga kesehatan. Umumnya perubahan fisik diimbangi munculnya berbagai macam resiko penyakit. Yang paling menakutkan saya adalah kanker payudara, mengingat sudah dua tahun terakhir ini saya tidak melakukan pemeriksaan mammogram tahunan.
Resiko lain yang perlu saya waspadai adalah manopause dini. Kayaknya saya belum tua-tua banget untuk “kodrat perempuan” yang satu ini. Tapi untuk jaga-jaga, saya rutin melakukan pemeriksaan ovarium setiap tiga tahun sekali. Kalau dihitung-hitung tahun depan jadwal lanjutannya.
Tes gula darah dan kolesterol untuk meminimalisir risiko penyakit jantung dan stroke juga rutin saya lakukan setiap bulan. Cukup di sebuah sebuah apotek langganan saya dengan biaya yang terjangkau, Rp. 10.000. Soalnya yang beginian enggak dicover sama BPJS.
Walaupun begitu, saya menyadari apapun upaya saya menjaga kesehatan sepertinya akan sia-sia tanpa mengubah gaya hidup. Makanya, angka 39 ini saya jadikan momentum untuk malakukan hal-hal penting demi kesehatan. Selain check up, yang tak kalah penting bagi saya adalah menjaga pola makan, olah raga ringan, refresing murah meriah dan menghindari asap rokok.
#USIACANTIK I N T R O S P E K S I D I R I
Orang bilang kalau umur 39 jalan 40 ibarat kata sudah setengah perjalanan kehidupan. Busyet deh…! Siapa yang tahu takdir kapan kita mati sih kecuali Sang Pemilik kehidupan ini. Kematian itu bisa diumur berapa saja gak harus menemui masa tua, kan? Memang gak ada ruginya juga berpositif thinking pada pendapat itu karena berdasarkan data BPS, Angka Harapan Hidup orang Indonesia adalah di umur 70,1 tahun. Angka ini di bawah Australia 82,4 tahun tetapi di atas India 66,3 tahun. Lha, saya kan orang Indonesia.
Sulit untuk tidak mengatakan tidak, bahwa mendekati usia kepala 4 ini saya kudu introspeksi diri dengan memperbanyak amal ibadah, menebar kebaikan dan semangat berbagi. Bukan karena takut mati sih, tetapi sudah menjadi kewajiban apalagi telah mendapat rahmat umur sampai sejauh ini. Yah, minimal memelihara yang wajib dan berupaya memperbanyak yang sunnah.
Lagian apalagi yang harus dilakukan selain itu, sih? Lha wong Adam dan Hawa, leluhur manusia, dulunya berasal dari surga, je. Harusnya manusia setelahnya juga kembalinya ke surga. Kalau nyungsep ke neraka itu namanya kesasar. Mengenal Tuhan dan Beragama adalah satu-satunya penawar agar tidak kesasar jalan. Tapi biarlah urusan surga dan neraka menjadi keputusan-Nya, saya tidak ada kapasitas berbicara tentang itu selain upaya meminta kebaikan dari-Nya.
Satu lagi, di #UsiaCantik ini saya tidak sungkan untuk merubah penampilan. Kalau dulu suka memakai baju-baju gaul dengan mengikuti trend, 2 tahun terakhir ini saya lebih seneng memakai baju yang tertutup, longgar seperti gamis dan hijab syar’i.
#USIACANTIK PAKAI ANTI AGING TERBAIK
Saya memang bukan wanita karir yang bekerja di ruangan yang dingin ber AC. Saya hanya ibu rumah tangga biasa dan mencoba berentrepeneur walaupun hanya kelas kampung. Aktifitas harian saya bersinggungan dengan peluh, panas, debu dan rasa capek mulai bangun tidur hingga menjelang tidur.
Dengan aktifitas dan usia saya sekarang, harga yang mesti ditebus adalah mengedornya kulit tubuh terutama di wajah. Ini jelas terlihat dari benih keriput yang muncul di beberapa lipatan mata dan beberapa bagian lainnya. Ah, memang demikian adanya, itu lumrah, kan? Walaupun demikian tidak lantas membuat saya kehilangan sense of woman untuk menjaga penampilan. Pepatah Jawa mengatakan “Ajining diri ono ing lathi, ajining roso ono ing busono – Harga diri seseorang ada di tutur kata dan penampilan-pakaian yang dikenakan”. Saya yakin itu.
Secara medis, di #UsiaCantik saya ini produksi estrogen dan progesteron melambat. Pembaharuan sel pada permukaan kulit juga melambat. Akibatnya adalah sel-sel kulit tidak lagi menghasilkan sebum (minyak) dalam jumlah banyak. Kulit akan terlihat kusam dan kurang bersinar. Penting bagi saya untuk menjaga kulit Anda agar tetap terlihat dan terasa halus serta kenyal.
Sejak saya gadis sudah menyadari bahwa kulit butuh perawatan dan perlindungan. Lima produk yang tidak boleh diabaikan dalam merawat kulit adalah produk anti-aging, whitening, hydration, remover, UVA dan UVB protection.
Ketika masih kuliah hingga umur 25 tahun saya memang beberapa kali ganti produk kecantikan. Kebanyakan mengikuti trend teman-teman sepergaulan, sih. Bahkan pernah sekali terkena iritasi. Kulit wajah menjadi kemerah-merahan, jerawat disana-sini dan ada bagian yang (seperti) mengelupas. Setelah periksa, akhirnya saya ketahui kalau kulit wajah termasuk sensitif dan sangat beresiko bila berganti-ganti produk kecantikan.
Sudah 3 tahunan saya menggunakan produk-produk L’Oreal. Saat ini saya intens pakai anti aging Revitalift Dermalift Night Cream dan L’Oreal White Perfect Purifying and Brightening Milky Foam. Formula baru Dermalift dan Pro Retinol A bekerja optimal menstimulasi 8 natural lifters pada kulit wajah sehingga saya merasakan kulit terasa lembab dan lembut setelah bangun tidur.
Selain Revitalift Dermalift Day dan Night, L’Oreal juga menyediakan produk produk anti aging dahsyat lainya mulai dari REVITALIFT MILKY CLEANSING FOAM hingga YOUTH CODE BOOSTING ESSENCE. Masing-masing bekerja secara optimal pada kulit secara spesifik. Untuk produk perawatan L’Oreal lainnya bisa kamu klik link berikut, OFFICIAL L’OREAL INDONESIA.
Well, usia bolehlah masuk kategori #UsiaCantik, Itu lumrah. Tetapi kecantikan mesti dijaga karena itu kodrat kita sebagai wanita. Percayalah, usia hanyalah angka-angka. Bila kita diam akan cepat menua dan bila terus bergerak akan selalu muda. Kita apreseiasi saja pemberian Tuhan ini. Lain daripada itu, wajah di #UsiaCantik juga tetap membutuhkan perawatan dan perlindungan. Gunakan selalu produk kecantikan kelas dunia, L’Oreal.
Semoga tulisan ini menginspirasi para wanita khususnya #Usia Cantik 35-45 tahun demi Indonesia yang lebih baik.