Tebing Breksi, Destinasi Wisata Warisan Geologi Yang Tersembunyi – Yogyakarta, selain dikenal sebagai kota pelajar dan budaya dikenal juga sebagai destinasi wisata terbaik bagi wisatawan nusantara maupun mancanegara. Di propinsi yang terdiri dari 4 kabupaten dan 1 kota admistratif ini, banyak dijumpai obyek-obyek wisata populer dan ikonik mulai dari wisata laut, gunung, kekayaan sejarah hingga wisata belanja.
Hampir tiap tahun di Yogyakarta bermunculan obyek-obyek wisata baru yang unik dan menarik. Salah satu yang tergolong baru dan semakin moncer dua tahun belakangan ini adalah Tebing Breksi. Nah, kalau kamu berencana jelong-jelong ke Yogyakarta dalam waktu dekat, sempurnakan kunjungan kamu dengan menjejakkan kaki di tebing yang memesona ini.
Tebing Breksi ini terletak di Pedukuhan Nglengkong, Groyokan Sambirejo, yang secara administratif masuk wilayah kecamatan Prambanan. Lokasinya tersembunyi, jauh dari hingar bingar keramaian kota. Tebing Breksi bukanlah tebing yang terbentuk karena proses alam. Tebing ini adalah warisan kegiatan geologi penambangan kapur yang dulunya menjadi mata pecaharian penduduk sekitar, sebelum dihentikan oleh pemerintah pada tahun 2015.
Dihentikannya penambangan oleh pemerintah ini didasarkan pada kajian bahwa kawasan Gunung Kapur Breksi ini ternyata berasal dari abu vulkanik Gunung Api Purba Nglanggeran. Selain itu, keberadaanya masuk dalam kawasan cagar budaya (herritage) yang harus dilestarikan seperti halnya Candi Ijo yang berada 0,5 km di atasnya dan candi Ratu Boko yang berjarak 4,2 km di sebelah utaranya.
Larangan pemerintah tersebut disikapi positif oleh warga setempat. Bekas penambangan ini kemudian dialihfungsikan menjadi obyek wisata karena mempunyai panorama artistik dan unik berupa guratan-guratan indah di sekeliling tebing yang didonimasi oleh warna kuning, coklat dan putih. Lebih dari itu, lokasinya yang berada diketinggian menjadikan pengunjung bisa melihat gunung merapi yang fenomenal dengan segudang cerita mistis di dalamnya dari kejauhan dan sekitaran kota jogja dari ketinggian.
Bagi para pemburu sunset, percaya atau tidak, Tebing yang pernah masuk dalam list kunjungan Barack Obama ini adalah tempat sempurna untuk melihat rona Sang Surya yang putih kekuningan masuk ke dalam peraduan sebelum langit menjadi gelap. Tebing Breksi ini terletak di Pedukuhan Nglengkong, Groyokan Sambirejo, yang secara administratif masuk wilayah kecamatan Prambanan. Lokasinya tersembunyi, jauh dari hingar bingar keramaian kota.
Tebing Breksi bukanlah tebing yang terbentuk karena proses alam. Tebing ini adalah warisan kegiatan geologi penambangan kapur yang dulunya menjadi mata pecaharian penduduk sekitar, sebelum dihentikan oleh pemerintah pada tahun 2015.
Dihentikannya penambangan oleh pemerintah ini didasarkan pada kajian bahwa kawasan Gunung Kapur Breksi ini ternyata berasal dari abu vulkanik Gunung Api Purba Nglanggeran. Selain itu, keberadaanya masuk dalam kawasan cagar budaya (herritage) yang harus dilestarikan seperti halnya Candi Ijo yang berada 0,5 km di atasnya dan candi Ratu Boko yang berjarak 4,2 km di sebelah utaranya.
Jalan Menuju Tebing Breksi
Menuju Tebing Breksi tidaklah sulit. Untuk mencapai lokasinya, baik dari arah Jogja Kota maupun Solo akan melewati jalan yang sama yakni pertigaan jalan Prambanan-Piyungan. Jalan ini adalah jalan sekunder yang menghubungkan wilayah Prambanan ke Wonosari Gunung Kidul melalui kecamatan Piyungan.
Kalau kamu berangkat dari Solo/Klaten, lokasi pertigaan jalan Prambanan-Piyungan ini hanya beberapa puluh meter setelah pintu masuk Candi Prambanan kemudian belok ke kiri. Sedangkan kalau dari arah Jogja sebelum pintu masuk ke candi belok ke kanan.
Setelah itu, lurus saja ikuti jalan Prambanan-Piyungan tersebut. Setelah kurang lebih 4,6 km, kamu akan menemukan pertigaan dengan petunjuk jalan yang akan mengarahkan kamu ke lokasi Tebing Breksi. Dari pertigaan itu kamu mesti belok ke kiri menyusuri jalan desa, kurang lebih sekitar 2,5 km untuk mencapai lokasi.
Jalan desa menuju ke lokasi relatif sempit dan hanya cukup untuk simpangan dua mobil. Bila hari minggu atau hari libur akan terjadi sedikit kemacetan di beberapa titip lokasi. Tetapi kamu tenang saja karena ada petugas yang sigap membantu mengatur dan mengarahkan jalan.
Bila kamu naik kendaraan roda dua, ada baiknya kalau memakai masker untuk mengantisipasi debu yang berterbangan. Kamu juga mesti waspada karena ada beberapa ruas jalan yang rusak dan berlubang terutama ketika mendekati pintu masuk lokasi tebing.
Lain daripada itu, karena lokasi Tebing Breksi ini berada di ketinggian, kamu juga akan melewati jalan menanjak. Terdapat beberapa tanjakan walaupun tidak terlalu curam. Saran saya, ada baiknya kalau kamu mempertimbangkan menggunakan mobil yang sehat atau sepeda motor matik bila ingin mengunjungi Tebing Breksi ini.
Tiket Masuk & Parkir
Berapa sih tiket masuk ke lokasi Tebing Breksi ? Percaya atau tidak bahwa tiket masuk ke obyek wisata eksotik ini bersifat “suka rela”. Pihak pengelola yakni POKDARWIS (Kelompok Sadar Wisata) Desa Sambirejo tidak memberikan patokan khusus berapa tarif masuknya.
Satu-satunya beban tarif yang diberlakukan hanya biaya parkir kendaraan bermotor. Pengelola telah menetapkan besaran biaya parkir berdasarkan jenis kendaraan. Untuk motor Rp 2.000, mobil Rp 5.000, minibus Rp.. 15.000 dan bus besar Rp 25.000.
Nah, karena bersifat suka rela maka kamu boleh membayar berapapun sesuka hati kamu. Bahkan bila kamu kelupaan tidak membawa recehan sekalipun, kamu tetap boleh masuk asalkan membayar biaya parkir kendaraan sesuai ketentuan di atas. Asik, kan ?
Terkait dengan area parkir, kamu tidak perlu khawatir karena Tebing Breksi menyediakan tempat parkir yang luas, terpisah antara mobil dengan motor. Selain itu parkir kendaraan juga dijaga oleh para petugas yang sekaligus membantu mengarahkan jalan untuk masuk maupun keluar parkiran dengan aman.
Fasilitas Pendukung
Tebing Breksi terbilang mempunyai fasilitas pendukung yang lengkap walaupun tergolong sebagai sebuah obyek wisata baru. Untuk urusan “kampung tengah” alias perut, kamu bisa temui di sisi Timur tebing. Di situ terdapat kios-kios kuliner yang menyediakan berbagai macam makanan nusantara mulai dari soto hingga nasi goreng.
Penjualnya kebanyakan adalah warga sekitar dan keluarga para penambang terdahulu. Selain tempatnya bersih, Please, Jangan khawatir mahal. Kios-kios kuliner di sini mematok harga yang terjangkau dan dan masuk akal. Dijamin tidak akan terjadi aksi “nuthuk rego” alias pukul harga seenaknya sendiri.
Tebing Breksi juga mempunyai fasilitas WC yang cukup bersih dilengkapi dengan wastafel outdoor untuk sekedar cuci tangan dan cuci muka. Letaknya persis di belakang kios kuliner tersebut.
Untuk bisa menggunakan fasilitas ini, kamu cukup merogoh kocek Rp 2.000. Sama seperti kalau kamu menggunakan fasilitas WC umum di SPBU atau terminal, kan ?
Nah, bagi yang beragama Islam juga tak perlu khawatir menghabiskan liburan di sini. Tebing Breksi telah menyediakan tempat sholat berupa masjid yang cukup luas. Lokasinya ada di ujung timur kios kuliner.
Yang Menarik di Tebing Breksi Area Tebing Bawah
Tebing Breksi adalah salah satu destinasi wisata foto terbaik di Jogjakarta. Setiap bagian tebing mempunyai komposisi panorama yang epic sekali. Saking epic-nya tempat ini, banyak sekali aktifitas foto prawedding yang dilakukan di sini. Tidak hanya calon penganten yang berasal dari kota Jogja dan sekitarnya tetapi juga dari luar Jogja.
Bila kamu masuk melalui tangga tebing utama, kamu bisa foto dengan latar belakang relief tokoh pewayangan. Sedangkan di tangga tebing sebelah timur, yang lebih kecil, kamu bisa membuat foto dengan latar belakang relief ular naga.
Nah, sebelum naik ke atas tebing, kamu akan di sambut dengan alunan musik dari Komunitas Musik Kreatif Tebing Breksi yang memainkan lagu-lagu rancak dan enak untuk bergoyang. Mau bernyanyi dengan diiringin mereka, bisa saja. Kamu cukup mengisi “kotak uang” yang telah disediakan seikhlas kamu.
Bagi yang hanya ingin melihat-lihat sembari mendengarkan alunan musik, kamu juga bisa foto-foto bersama dengan burung hantu yang nagkring di beberapa sisi tembok tebing. Ini bayarnya juga seikhlas kamu.
Sebelum naik ke atas tebing, kamu juga bisa berkeliling area tebing dengan menggunakan kendaraan Jeep Wisata maupun Motor ATV yang tersedia. Untuk berkeliling di sekitaran Tebing Breksi dengan kedua moda transportasi ini, kamu mesti mengeluarkan kocek yang lumayan. Bila menggunakan kendaraan Jeep Wisata yang memuat 4 (empat) orang, kamu kudu bersiap mengeluarkan uang kurang lebih sekitar Rp 500.000-an.
Tapi jangan khawatir, dengan uang segitu kamu bakal puas dan tak kecewa karena bisa berkeliling dari mulai area Tebing Breksi hingga desa wisata teletabies yang berada di Dusun Nglepen, Desa Sumberharjo, tak jauh dari situs Ratu Boko. Bila kamu pilih ATV yang hanya putar-putar di sekitar Tebing Breksi kamu cukup membayar sekitar Rp. 220.000-an saja.
Area Tebing Atas
Kalau kamu naik di atas tebing yang mempunyai ketinggian hingga 30 meter ini, kamu akan menemui spot-spot foto yang menarik. Agar lebih berkesan, kamu bisa foto-foto dengan property yang disediakan. Walaupun properti tersebut tidak gratis, tetapi kamu cukup mengeluarkan rupiah seikhlas kamu.
Dari atas tebing ini, kamu juga bisa melihat Gunung Merapi yang gagah berdiri dari kejauhan. Dan, karena Tebing Breksi ini berada di bukit dengan ketinggian kurang lebih 200 meter di atas permukaan air laut, kamu pun bisa melihat panorama kota Jogja dari ketinggian.
Sekedar Saran Untuk Kamu Yang Ingin Berkunjung Ke Tebing Breksi
Kalau kamu ingin mengunjungi Tebing Breksi yang memesona ini dalam waktu dekat, ada beberapa saran yang dapat kamu pertimbangkan sebagai langkah antisipasi, sebagai berikut :
- Seperti sudah saya ungkapkan di atas, bahwa Tebing Breksi adalah destinasi wisata warisan geologi bekas aktifitas penambangan kapur warga sekitar, oleh sebab itu ada baiknya kalau kamu membawa masker untuk melindungi diri dari sisa-sisa debu kapur yang tertiup angin, terutama ketika berada di area parkir dan sepanjang jalan menuju tebing.
- Walaupan Tebing Breksi berada di ketinggian, tetapi bila siang hari udara sekitar terasa panas karena terik matahari. Lebih-lebih di Tebing Breksi ini bisa dibilang tidak ada pohon besar. Oleh sebab itu ada baiknya kalau kamu mempersiapkan topi atau payung dari rumah untuk menahan terik matahari tersebut. Selain itu, di sini juga tidak ada jasa sewa payung.
- Untuk mencegah dehidrasi ketika di atas tebing, kamu mesti membawa bekal air minum secukupnya. Selain udara lumayan panas, di atas Tebing Breksi hampir dipastikan juga tidak ada penjual asongan. Dengan membawa bekal air minum sendiri, kamu tidak perlu turun naik karena warung-warung dan pusat kuliner berada di bawah tebing.
- Untuk naik ke atas tebing, kamu harus berjalan melewati tangga batu. Oleh sebab itu upayakan memakai alas kaki yang nyaman dan tidak mudah lepas agar tidak mengganggu keseruan kamu.
Bila kamu ingin membuat dokumentasi foto dengan menggunakan properti dari para “pengamen”, ada baiknya untuk menyiapkan uang receh/pecahan dari rumah agar tidak membikin ribet dan mengganggu keseruan kamu. - Bila kamu sudah berada di atas Tebing Breksi, saya sarankan untuk mengikuti himbauan-himbauan tertulis yang ada di tempat tersebut seperti menjaga jarak aman ketika berdiri di bibir tebing, tidak merusak properti, dll.
Nah, seperti itu kurang lebihnya tentang Tebing Breksi, Destinasi Wisata Warisan Geologi Yang Tersembunyi dan Memesona. Kalau kamu berencana liburan ke Jogjakarta, Tebing Breksi ini patut menjadi list kunjungan kamu. Tak seru rasanya bila liburan ke Jogjakarta tetapi tidak menjejakkan kaki di Tebing Breksi yang eksotis dan memesona ini. Kabar-kabari saya deh kalau kamu ke sini. Siapa tahu kamu ada waktu untuk mampir ke tempat saya karena jaraknya hanya 7,5 km dari Tebing Breksi ini.
Kapan ?
Dokumentasi Foto dan Video : www.jengyuni.com